Subhanallah

Subhanallah

Minggu, 30 November 2014

saat itu - saat ini Desember 2014

sungguh melangkahku sebenarnya terobsesi akan keberadaan mu
lewat cerita teman teman ku
-
menemukanmu dalam kikuk draft pengenalan yang formal
setelah kegamangan oleh amarah pribumi pengendara
sungguh aku tak siap mental menemuimu dalam keadaan itu..
apakah kau menemukanku jua kala itu?
aku membuat janji pertama pada mu..
menetapkan tinggal atau tidak...
simpulku merekah penasaran untuk mu
--
menyerah draf penetapan diri pada mu
dengan sedikit ragu...
mengumpul keberanian untuk improve...
dan hari itu kami mengambil gambar...
sedikit menyadari keanehan dari pengambilnya... raja diraja yang tak kuduga
dan ternyata baru kusadari engkau memposisikan diri dibelakang diri
---
sehari bersama mu dalam bahasa orang lain
merasa suka akan bimbingan mu
menimpali celoteh nakal teman disekitar
menangkap lamunan pun tawa mu
sedikit tersinggung dengan kemampuan minim diri..
kecut membayang pada keseriusanmu dalam kelemahan ku
----
tercengkram penat oleh ingatan yang tak bersahabat akan materi pagi
ingin rasanya lari saat melafal keterasingan bahasa
mencari mata lembutmu tak ada
aku membuat janji kedua tentang keterlambatan
duduk didekatmu dalam cekam keterpaksaan...
menatap tak sengaja dalam ruangan,,
ada tatap nakal diraja...
apa urusan???
-----
sore yang hilang tanpamu
terganti diraja yang begitu menggelikan
sejak kapan menemukan julukan
menetapkan tanpa persetujuan
menyenak dalam ketakutan peran..
merasa terganggu namun sedikit tersanjung
hingga seminggu kemudian dalam sore yang terpaksa di selubung kecamuk kecemburuan yang mulai membakar dari teman
hingga malam-malam yang penuh dengan keriuhan...
menyepikan hati dalam keramaian
mencari wajah pertolongan mu yang kian tak kutemukan...
------
entah bagaimana sistem dapat berganti untuk kami
merasa diperhatikan sedemikan rupa, namun tak bangga dalam keterpurukan point
yang meninginkan peningkatan tapi tak kunjung datang
mood sehari tergantung pada jumlah skor pagi..
hingga suatu titik aku merasa tercerahkan...
melonjak.. tak terlalu tinggi namun sempat kudapatkan senyuman itu,,
mengisi semangat dengan senandung yang ku rapal serius..
bukan sekedar membuka mulut,, dan mengumbar nada
pelafalan yang benar ku kejar... walau patah mematah
aku sedang belajar...
hingga ketakutan akan kejatuhan dan hilangnya senyuman lebih menghantuiku dibandingkan dengan pembelajaran... fokusku hilang
dan banyak kunang-kunang yang meminta cahaya pada bintang...
aku terganggu...
-------
makin tenggelam dalam kubangan kisah ini
aku lemas hilang harap di hari terakhir
banyak sekali kalimat yang aku merasa tertuju pada ku
pemilihan kata yang kurasa hanya aku yang megerti
namun ku lewati saja
toh... mungkin itu hanya perasaanku saja..
tak ingin lebih patah hati...
keegoisan tak menerima kekalahan
aku ingin memberi setelah menerima,,,
bercakap sekedar dalam kekikukan yang kaku
berpamitan dalam bahasa yang kuupayakan
hingga aku menemukan lambaian tangan dari nya
~~~
menetes deraslah air dari mata
berpamit pada diraja yang bak kakak memberi pengayoman
kenapa begitu pilu dalam pisah yang tak temu
~~~~~~~
diamana ia... dimana diraja... dimana aku
ketika gerbang desember terbuka
aku memutus untuk tak menempati space ini lagi
tak mengusaha untuk menyambung,,, ingin ku... tapi kurasa cukup sampai disini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

diharapkan masukannya, agar lebih baik lagi ^_^,,