Subhanallah

Subhanallah

Sabtu, 16 April 2016

hati yang berkilau

apa yang berkilau....
itu hatimu
hati yang baik
suka menolong
membantu teman
anak soleh... sholehah
anak sai

summit bareng anak-anak... kerennya gak ketulungan deh... alhamdulillah
liat karakter polos mereka membuat bibir ini tertarik melengkung keatas, senyum-senyum sendiri...
ah... begitu cepat berlalu... rindu.. gak sabar lewat sabtu dan minggu... ingin ketemu senin secepatnya liat polosnya jiwa mereka mengelola pengalaman perjalanan... dan super beng beng yang bakalan terkumpul atas punishment yang disepakati klo gak buat tulisan perjalanan... hahahah yang ini mah cuma modus biar mereka nulis dengan sepenuh hati.... ye ye ye
tiba-tiba terngiang ucapan nakal mereka,,, ibu nih guru sadis... trus ku impali tawa renyahku yang ku buat-buat untuk menutupi senyum kaget... ini baru permulaan nak... hahaha... tawa khas nenek lampir bergema di hati... ups...

eng... ngobrolin tingkah polos mereka,,, macem-macem pokoknya...
dari mereka merengek bilang... " ibu... mana puncaknya?" tiap satu menit berlalu... padahal tuh anak mengaku sedang dendam sama ibu sadis ini gegara mie instannya di sita... hohohoho... lupa ya sama dendamnya karena lelah....

salut sama jiwa ksatria mereka... menolong anak-anak putri saat mendaki... care
gak cuma anak putri sie,,, ibu guru juga ditolongnya... termasuk yg lagi ngetik nih... super salut sama pertolongannya...

salut sama keberanian mereka... kesabaran mereka dalam perjalanan tanpa keluh...
ketakjuban mereka yang penuh kepolosan,,,
dan pertemanan mereka yang kian baik...

"eh... kita kok akur ya"
nah loh sadar ya yang lagi duduk sebelahan dengan mesra... biasanya gak ketulungan ngalahin tom n jerry aja tiap ketemu.

maka iseng nyanyiin lagu besutan perjalanan... sebuah iklan yang biasa mereka plesetin untuk iseng gangguin kakak tingkat mereka...

apa yang berkilau....
itu hatimu
hati yang baik
suka menolong
membantu teman
anak soleh... sholehah
anak sai

Doa mu yang terjawab

akhirnya... sampai di puncak... setelah istirahat sejenak kami mengomandoi anak-anak untuk memasang tenda... apalagi saat mendongkak keatas, awan berarak semakin tebal dan tes tes... tetesan gerimis membuatku semakin khawatir... duh ya Rabb... ku mohon pada-Mu cuaca yang cerah agar agenda anak-anak kami berjalan lancar... dan semoga mereka mendapatkan pembelajaran yang baik, mengambil hikmahnya,,, pulang dalam keadaan baik dan sehat.

nah, waktunya kepuncak nih... tapi mendung dan kabut yang tebal dipuncak sana menyurutkan langkah kami, hingga kami mengambil keputusan menunggu beberapa menit, memberikan kesempatan bagi kabut untuk menyingkir dan plesir ketempat lain. 20 menit berlalu, akhirnya kami diizinkan oleh ketua rombongan untuk muncak, selangkah-selangkah kami menapaki bebatuan gunung dan tanah berblog yang miring, sedikit gentar dengan bekas jejak yang terpeleset, gak kebayang nih klo kejadian.

sampai dipuncak, yang kami temukan adalah pemandangan yang serba putih, ternyata kabut belum sirna sepenuhnya, hum,,, sedih... aku mendoa dalam hati,,, ya Rabb, singkirkanlah kabut ini, agar anak-anak kami dapat melihat kekuasaan-Mu yang tak terkira indahnya...
"ahhh apa yang kita lihat bu... putih aja ini..." keluh anak ku begitu sampai di puncak
aku agak bingung juga,,,
duh ya Rabb... jangan engkau kecewakan harapan mereka
"kak, coba baca qur'an, insyaAllah kabutnya ilang ntar"
"okey... ada yang bawa qur;an gak?"
"kita al ma'sturat sore aja yuk" ketua perjalanan kami menyarankan ide brilian
dan kami al ma'sturat bersama dipuncak, duduk berjejer di tangga sambil menunggu teman teman yang sedang berusaha mendaki.
"berdoalah nak, agar Allah menyingkirkan kabut ini"
harap-harap cemas awalnya... namun ku tumbuhkan keyakinan ku seiring lafaz al ma'sturat yang mendekati doa rabithah... ku pejamkan mata...
ya Rabb.. kabulkan doa mereka, sirnakan kabut yang menyelimuti indahnya pemandangan, agar mereka tak hilang keyakinan anak-anak kami pada kuasa-Mu,,, bahwa Engkau ada disetiap hembusan doa mereka... Engkau mengabulkan setiap pinta kebaikan umat manusia... aaamiin

dan tara... alhamdulillah... di hujung asa saat kami memutuskan untuk kembali... mentari sore bersinar dengan cerahnya,,, pemandangan kawah, kota dan sekitar puncak terlihat cerah... terang benderang... alhamdulillah, Allahuakbar...
maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan....
:)

Sabtu, 09 April 2016

Aku dan Dunia

kala berkabar pada ibu bahwa telah terjadwal tanggal untuk tim ku mewakili jurusan kami untuk mempresentasikan karya tulis di negeri timur sana, seketika ibu, diseberang sana tertawa renyah dan berkata "iya, ibu doakan. pun saat kamu dulu bilang, bahwa kamu mau megelilingi dunia".
aku kaget, iyakah aku punya impian segedhe itu, hahaha
aku seperti asing pada diri sendiri yang sejauh ini puas pada kesederhanaanku,,, pedhe,, :)
merasa merasa tinggal jauh dari orang tua saat sma... kerasa banget semangat mengendurnya...
baru teringat lagi... kenapa... dan kenapa aku memilih sekolah lanjutan jauh dari orang tua...
tekat bulat mau kuliah dtanah jawa yang mendorongku... tapi kian lama, hari-hari yang kulewati kian menenggelamkan tekad itu... kurasa... hingga haluanku berubah dua tahun setelah sekolah lanjutanku tamat.

tak terasa 11 tahun berlalu dari masa itu,,, alhamdulillah beberapa daerah di Indonesia telah terjelajahi, bukan nak bersombong ria, hanya saja... kini aku tengah mengumpulkan keberanian ku untuk kembali bermimpi besar... dengan memanggil kembali memori memori yang terserak,,, dengan bekal doa Ibu, mengumpulkan masa-masa senyum tulusku...

sudah barang tentu perjalanan yang bermanfaat bukanlah semata-mata untuk melihat dan melangkah, tapi perjalanan bermakna yang penuh pembelajaran,,, mentadaburi alam, dimana melihat menjadikan hati bergetar syukur, semakin luruh dalam sujud penghambaan.

ya Rabb,,,, kabulkanlah... kabulkanlah,,, kabulkanlah,,,, aaamiiin