Subhanallah

Subhanallah

Jumat, 25 Januari 2013

Adab bertanya dalam majelis


beritahukanlah kepadaku tentang islam?
beritahukan kepadaku tentan iman?
beritahukan kepadaku tentang ikhsan?
dan beritahukan kepadaku kapan terjadinya kiamat?

hayooo... sapa yang bisa jawab ???
islam adalah ....
eitssss,,,, katanya nanya.. kok malah jawab sendiri?
lagi nguji ya... atau lg ngesoook ni
~ehem... siapa yang sering monolog kayak gini nih kalau lagi di kajian?~
.....ngaku-ngaku.....

ternyata di majelis, adab bertanyanya lain lho...
yang sudah tau boleh kok nanya ma ustadz n ustadzah nya...
tentu saja niatnya bukan nguji or sok sokan ya,,,,
tapi niatnya mau ngasih tau pada yang belum tau
mungkin ustadz n ustadzahnya klewat pas nyampaikan
mungkin yang punya pertanyaan serupa ma kita gak punya keberanian yang lebih besar dari kita
walaupun sebenarnya untuk ngangkat tangan aja kita udah deg degan minta ampun... eh ternyata,, orang disamping kita yang bahkan punya pertanyaan yang sama dengan kita, pas ngangkat tangan bakal PINGSAN,,,

sooo soBB,,, jadilah penyelamat majelis dari keangkerannya... hohoho
nanya--- nanya---- nanya----
bisa jadi tuh ustadz punya jawaban yang lebih smoty untuk kalangan umum dibandingkan kita yang kebanyakan grasa grusu pengen statemennya gak terkalahkan...

souuuu... jawab dunk pertanyaan diatas... malaikat jibril aja gak malu tuh keliatan gak taunya dengan pura-pura nanya ke Rasul didepan para sahabat yang mulia... hingga para sahabat pada ngeh kalau arti islam itu : engkau bersaksi tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan sesunggunya Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa dibulan ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke baitullah jika engkau telah mampu melakukan.
"engkau benar" kata malaikat jibril menimpali
(tapi mah kalo kita yang nanya ma ustadz,,, pamali yak kalo abis ustadz jelasin terus ngejawab kayak githu... ^_^ V )
iman : engkau percaya kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk
"engkau benar" uji malaikat jibril lagi
ihsan : hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.
dan untuk pertanyaan ke empat,, Nabi kita yang mulia menjawab " yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya"
"beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!"
nabi menjawab " jika seorang budak melahirkan tuannya, jika engkau melihat orang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi"
----

Senin, 21 Januari 2013

Bebaskan Diri

tak dipungkiri saat-saat sulit Ujian telah terlewati,,, kita akan menghela nafas lega dan berusaha tak mengingat lagi bagaimana jatuh bangun, dan debar jantung yang terpompa melebihi biasanya, perasaan yang tak nyaman, dan ingin cepat keluar dari segala beban...

akankah kita akan terjebak pada rutinatas diatas setiap kali datang ujian?
seakan menahan nafas, dan tergesa melewati setiap rintangan menghadang,
dan keluar dengan kata jera yang tak terhingga
sampai kita merasa tak mau lagi seperti itu,
dan apakah perasaan terakhir ini akan membantu dikedepannya?
apakah sikap jera akan berpengaruh pada jeranya ujian menghampiri
dan jika iya,,, bagaimanakah posisi kita jika tak ada perkara yang menghampiri?
bagaimana kualitas kita?
bukankah suatu besi, semakin lama ditempa akan menghasilkan pedang dengan kulitas baik
jikapun kita tak mengucap jera, bagaimana pula sebaiknya kita menyikapi ujian...
akankah, perasaan tergesa dan tertekan berulang-ulang
meninggalkan ketaknyamanan yang semakin besar, atau jera yang tertahan hingga tak tahu kapan saatnya akan meledak begitu saja,,, dan kalaupun meledak, tak kita inginkan ia meledak dipenghujung usia kita, meninggalkan makna penghambaan yang kita takutkan...

bagaimana bagusnya...
tentu saja kita sama-sama tahu jawabannya,
"kualitas baik dengan proses yang tak meninggalkan jera"
yah,,, ringan sih jika hanya dibaca dan ditulis
namun seringkali kita tenggelam dalam ketakutan yang jika di lihat ulang, intensitas dan kekuatannya sama dengan ketakutan yang kita rasakan pada kejadian-kejadian yang mungkin mirip dimasa lalu.
simpelnya, seperti saat UAS semester 2, sama deg degannya dengan UAS semester 1
hingga persiapannya sok lebay dengan segala "kopean" dan muslihat
artinya kita tuh kan takut banget dengan sesuatu yang sama dan kesimpulannya yah kayak gak meningkat githu kualitas diri...
dan contoh lainnya masih banyak lagi, kayak presentasi diakhir semester yang sama groginya dengan presentasi di awal semester, yang audiensnya relatif sama....
dont worry, yang nulis juga masih sering kayak githu,,, tapi sekarang lagi mencoba berfikir,, bagaimana menemukan jalan keluar,,, agar diri ni bebas dari jera,,,

saya fikir, jika kita sampe pada tahap itu, insyaAllah,,, selain jadi "sebilah pedang pilihan" banyak sisi positif yang ikut kebawa, kita jadi pribadi santun yang menyikapi ujian sebagai hal yang dilewati dengan santai tanpa ketergesaan, yang akan dengan mudah menjadikan HATI kita dengan anggunnya menangkap HIKMAH-HIKMAH  liar. keanggunan langkah membuat MATA kita melihat jalan yang seharusnya ditempuh, atau bahkan sadar akan jalan-jalan alternatif lain yang mungkin lebih mudah dilewati. dengan jalan yang semakin banyak terbuka, akan menghindarkan TANGAN dari berbuat yang tak layak dilakukan. hingga pada satu titik, hati kita menjadi tentram akan apa yang kita lakukan, MEMPESONA dalam setiap langkah, semakin BERKILAU dalam setiap tahapan.

bagaimanakah caranya???
mungkin kawan punya jawaban yang lebih mengena...
mari kita share kan... bagaimana menjadi lebih berkualitas dalam setiap tahapan
jangan membuat hati tak naik tingkatan
hingga jera yang kluar itu bukan karena beratnya ujian, tapi karena ujiannya itu-itu aja
mungkin jawaban saya bukan jawaban
tapi hal inilah yang baru terfikir pada kepala saya
melintas-lintas liar, ingin dituliskan disini untuk dibaca oleh kawan
tak lain tak bukan adalah dengan "BERSAHABAT DENGAN UJIAN"
bagaimana kita menyikapi ujian sebagai teman yang layak disambut
dilalui dengan sepelan mungkin, diteliti ceruk-ceruknya, dikuliti hikmah yang terkandung didalamnya
di syukuri datangnya, hingga HIKMAHnya menenggelamkan kita pada titik kedewasaan
dan dengan relanya memberikan BEKAL bermanfaat untuk tempaan yang semakin berat kedepannya
yah, kawan... jadikan ujian itu hal yang menyenangkan, bukan hal yang ditakuti dan disambut dengan istigfar,, tapi juga alhamdulillah,,,
bagaimanapun, MUTIARA YANG BERKULITAS ADALAH MUTIARA DENGAN TEMPAAN YANG LAMA,
bagaimanapun, PEDANG YANG TAJAM HARUS MELALUI TEMPAAN YANG SEMAKIN BERAT
bagaimanapun, masa yang akan datang akan lebih sulit
bagaimanapun ujian itu akan selalu ada_sampai kita menemui-Nya

tinggal pilih kawan, kita melewati ujian sebagai orang yang biasa saja
yang khawatir dan ragu akan hadirnya, kehilangan moment-moment hikmah yang terkandung didalamnya
atau pribadi luar biasa, yang mencoba mendaki pada naik pada tiap tahapan ujian, menghilangkan ketergesaan jiwa, menikmati naiknya adrenalin pada tiap ujian, menjadi PRIBADI YANG BEBAS was was akan datangnya ujian, menjadi PRIBADI BEBAS JERA dan BEBAS GROGI dalam menyikapi maslah.

Kamis, 17 Januari 2013

cara menjadi super cool,,,, (seri penangkapan hikmah)

"woiiiii,,, kagak usah ditangkap, nih gue dateng sendiri"
sayangnya kalimat itu gak bakalan ya kluar dari para koruptor yang kena sidak KPK, dan sungguh sangat sayang berkali kali... karena sebenernya syang seribu sayang (lebih dari sekali kan...) hikmah ini, walaupun bukan koruptor,, gak bakalan nyerahin dirinya ke kita dengan seanggun mungkin,,,
dia akan datang dengan, dan hanya jika vaktor-vaktor penyebabnya dipenuhi dengan sempurna...
tapi seperti yang telah kita ketahui, bahwasanya banyak sekali orang yang memilih jalan menuju sempurna itu berat, hingga, yahhh seperti yang kita lihat bersama, untuk menyempurnakan jahitan baju aja,,, kayaknya lebih berat dari mendaki gunung,,, hingga tuh baju kurang bahan disana sini,,, astgfrllh

sampe disini, gak heran ya, kalo masa ini, termasuk kita, dan saya utamanya T-T,, gampang banget terjangkit penyakit lupa dan sodara-sodaranya, dari yang telmi kecil hingga yang telmi besar, emang pempek '_' V (telat banget ngertinya).

souuuu,,, bagaimana sie bikin kita jadi lebih coal ups cool maksud saya dengan berusaha lebih ngerti dan yahhh bisa dibilang gak telmi telmi amat githu,,,cepet paham, cepet ngerti,,, cepet nangkep apa yang tersurat dan tersirat,,, cepet dunk kasih tau gimana caranya ^_^,,

okey,,, caranya adalah bagaimana sekuat tenaga kita menangkap yang namanya hikmah, dan tentu saja,,, sesuai preambule tulisan ini,, untuk mendapatkan hikmah secara utuh dan anggun haruslah membaca tulisan ini sampe selesai hehe

singkat cerita, ada kisah tentang seseorang yang heran akan keberadaan seseorang lukman, yaitu seseorang yang senantiasa didatangi orang orang untuk menerima sekedar perkataannya, padahal setelah beberapa investigasi dilakukan, lukman ini hanyalah seorang penggembala kambing hitam yang dengan serta merta mengaku sebagai rakyat biasa saat ditanyakan keberadaannya, jadi apa yang membuat lukman berbeda dari pengembala kambing plus rakyat biasa ini ( yang sekarang di negeri kita yang katanya gemah ripah loh jinawi banyak jadi bahan pijakan orang langitan,,, ih serem yah)... dont worry

dengan mengikuti jejak lukman kita bahkan bisa melangit lho... yang mana keberadaannya lebih dicintai sesama dibanding penguasa-penguasa tiran, yang dengan susah payang mempertahankan asa (jd malah putus asa)

berikut jawaban lukman dalam wawancara eklusif dengan seseorang yang namanya tak disebutkan
"aku menundukkan pandanganku, aku menjaga diri dari makan-makanan yang ada, aku menjaga kemaluanku dari perbuatan zina, aku senantiasa memenuhi sendiri kebutuhanku, aku menepati segala janjiku, aku memuliakan tamuku, aku menjaga hubunganku silaturahmi dengan tetanggaku, serta aku meninggalkan hal-hal yang tdk bermanfaat sehingga jadilah aku sebagaimana yang kamu lihat"

dan pada wawancara berikutnya dengan orang yang berbeda lukman berkata "ini juga merupakan ketentuan dari Allah, karena aku menunaikan amanah, berbicara benar dan meninggalkan apa yang tidak bermanfaat bagiku"

jadi sodara, lukman udah ngelakuin, dan dapet hasilnya,,, gimana dengan kita... up to u,, tapi bagusnya,, yuk kita jadi lebih sering saling mengingatkan... dan katakan "ana uhibuka fillah" saudaraku... :)

(sadur bebas dari MDyS_Dr Sa'id al-Qahthani:55-56)

Rabu, 16 Januari 2013

tanyakan pada hatimu???

ternyata kalimat ini masuk dalam jajaran kalimat "limited edition lho"
tau gak sie???
banyak orang yang terjerumus dalam lingkar keraguan,, padahal ia termasuk mahluk Tuhan paling centil, haha enggak lah ya, mahluk ciptaan Allah yang sempurna,-maksud saya-, punya akal dan pikiran,,, tapi tetep saje ragunya membelit belit, merajalela hingga terciptalah GALAu bin GELISAH... pada hal itu hati, milik sendiri lho, bukan milik orang lain,,, lha kok masih juga diragukan,,, hehe
klo ada setatmen
"aku Galauuuuuu"
trus shohib yang setia dan gak mau ikut rephot ngejawab
"TANYAKAN PADA HATIMU"
trus yang galau bilang
"gemana sie, kan hatiku yang galauuuuu"
"jadi gim dunk..."
"malah balik tanya..."
T-T

batas ini sie kayak simpel banget ya... statemen "tanyakan pada hati mu"
tapi kalau dirujuk lg,,, yah tentu saja bukan ke RSJ...
nih kata daleeeem banget lho ternyata
bukan sembarang kata dan gak bisa dipakai untuk sembarang orang
dan kata ini sebenarnya cukup manjur lho untuk memutus siklus GALAU yang semakin mepresidenkan lela (raja nya lg siap2 jadi presiden soalnya) :) V
siapa sie sebenernya yang bisa pake kata ini untuk jadi pengobat lara, kan mau bangetsss githu,,, klo sakit tinggal tengok hati, sentil dikit udah sembuh,,, kan hemat biaya kesehatan.... ya Gak sis?
mau???

kata ustazah nie... yang bisa pake kata itu CUma dan HANYA orang yang "BERIMAN" nah loe, masuk gak dalam kriteria ini ...
:) di inget2 kayaknya masuk nih GUE (kita orang)
nah, dengan hanya cuma tadi, ditambahin dengan "yang menjaga hatinya teteup bersih"

bagai mana menjaga hati teteup bersih?
kalau itu mah sorangan punya pribadi masing2, jadi berbeda antara satu dan yang lainnya

mau hemat biaya, ya diJAGA,,,, mau enak, sembuh dari segala gelisah,,, ya dirawat (cek tarbiyah Dzatiyah yak ;) )

tentu saja,,, masalah yang bisa ditanyakan pada hati ini bukanlah masalah-masalah yang sudah ada nas dan dalilnya ya,,, karena itu sudah gak bisa diganggu gugat,,,

FLU yang harus diwaspadai para aktivis

FLU, baik penyakit yang sebenarnya atau akronim sangatlah perlu diwaspadai. keduanya sangat bisa membuat kta terbaring bermalas malasan dengan sengaja atau tanpa daya :)

pagi ini, dengan mengingat-ingat kembali apa yang an dengar 5 hari lalu di masjid DH, seorang ustadz yang saya lupa menyimpan nama dan identitasnya menjabarkan FLu yang dibawa dalam kajiannya, tak lain tak bukan adalah Futur, Lesu dan Uzla. untuk waspadanya yuk kita kaji bersama:

Futur dalam arti bahasa adalah lemah atau malas
Ar Raghib berkata "futur adalah diam setelah giat, lunak setelah keras, dan lemah setelah kuat"
dalam konteks amal dakwah, futur adalah suatu penyakit yang menimpa aktivis dakwah dalam bentuk rasa malas, menunda-nunda, berlambat-lambatan dan yang paling buruk ialah berhenti dari melakukan amal dakwah. sedangkan sebelumnya ia adalah seorang yang aktif dan beriltizam (rajin)

Gejala futur :
bermalas malasan dalam beribadah dan beramal
merasakan kekerasan dan kekasaran hati
merasa tidak bertanggung jawab terhadap beban dipundaknya
banyak perhatian terhadap dunia
banyak bicara terhadap hal hal yang tidak perlu
meremehkan dosa-dosa kecil
menunda nunda pekerjaan

sebab- sebab futur
berlebihan dalam agama
berlebihan dalam hal yang mubah
memisahkan diri dari jamaah
sedikit mengingat akhirat
masuknya barang haram ke dalam perut
tidak mempersiapkan diri menghadapi tantangan
berteman dengan orang-orang yang lemah
spontanitas dalam beramal
jatuh dalam maksiat

salah satu cabang dari futur adalah lunturnya aqidah, yang mana hal yang terindikasi sebagai pemicu utamanya adalah kekurang ikhlasan dalam beramal, yang bermula dari hati yang filtrasinya buruk ~bersihnya amal berasal dari seberapa bersih hati~,, dilanjutkan adanya kekecewaan dan sakit hati terhadap berbagai hal, keringnya ruhiyah (tarbiyah dzatiyah yang tak terjalan), dan lemahnya komitmen. 

dalam hal komitmen, mari kita masuk ke ranah terjal yang banyak di hindari sebagian besar orang, namun kita ,-sebagai insan yang optimis akan melihat pemandangan yang sungguh menakjubkan diatas tebing nantinya-, akan membahas ini walau sekilas, yaitu tentang masuknya dakwah dalam washilah, bagaimana kita kini, saudara-saudara kita banyak menapaki dakwah dalam washilah-washilah yang mungkin akan menghentakkan beberapa pemikir/pelaku dakwah hingga timbul tanya "kenapa dia disana? apakah ia masuk golongan mereka?"
sesungguhnya jawaban ajeg yang akan diberikan adalah " keterbukaan kita dalam dakwah, bukanlah dalam arti cairnya sikap kita. kita membuka layar untuk menahkodai, walau angin membawa, tapi nahkoda masih tetap memegang prinsip. bahwa dalam hal aqidah, tetap kita yang masih menjaga izzahnya, masih murni dan tak ikut arus yang melenakan, yang alih-alih membawa kita pada tujuan, tapi malah kedalam badai tak berkesudahan yang membinasakan.

bahaya futur:
pengabaian amanah
gugur dari jalan dakwah
mengakhiri kehidupan dalam keadan futur

terapi
menjauhi maksiat dan keburukan
istiqomah dalam amalan harian
menjaga waktu-waktu tertentu untuk menghidupkan amalan

LESu adalah rasa lemah, lelah, dan letih
ciri-ciri:
sedikit energi, mudah lupa dan kurang sabar, sulit berkonsentrasi, gelisah, stamina turun, sulit tidur, dan menjadi lebih sensitif, dan cenderung menarik diri dari lingkungan sosial.

UZlah : mengasingkan diri
uzlah tidak lah sepenuhnya negatif, namun uzlah yang dibenarkan haruslah diniatkan karena Allah Ta'ala dengan maksud menjaga keselamatan  orang lain dari peragai buruknya, dan bukanlah bermaksud menjaga dirinya dari keburukan orang lain
- batas ini ane jadi teringat obsesi masa kecil ane untuk hidup damai dan bahagia dengan segenap keluarga didalam indah dan nyamannya dunia hijau beserta berbagai satwanya, tentu saja masih dengan fasilitas lengkap peradaban modern, kalau tidak mau dibilang sebelas duabelas dengan kehidupan tarzan, heum, kerasnya hidup di perantauan menstimulus pikiran ini, mungkin -
lanjut pada bahasan : niatan pertama haruslah dipisahkan dengan niatan yang kedua, karena pada niatan pertama, hal yang tersirat adalah wujud sikap rendah hati/ tawadhu' yang sangat dianjurkan dalam keseharian iman kita. sedangkan niatan yang kedua menunjukkan sifat sombong yang ada pada diri...
-astagfirllh,,, tapi bukan niatan ane kecil begithu-
dan masih bersama ustadz yang beliau berkata "bahwa orang-orang yang bersabar dalam lingkungan yang penuh maksiat, lebih baik dari orang yang mengasingkan diri/menghindar"

Selasa, 08 Januari 2013

Gambut dan Pertanian

Gambut merupakan hasil pelapukan bahan organik dalam keadaan jenuh air dan dalam waktu yang lama.
gambut terbentuk akibat dari cepatnya akumulasi bahan organik dibandingkan dekompisisinya yang disebabkan oleh:
- kelangkaan udara
- penggenangan dalam waktu lama

Gambut dapat dimanfaatkan untuk pertanian dengan pertimbangan
- tingkat kematangan dekomposisi
- ketebalan (< 1 m)
- kualitas air
- pH gambut

Ciri-ciri tanah gambut:
1. C-organik
     jika keadaan jenuh air:
     - memiliki C-organik 18 % jika kandungan liatnya > 60 %
     - memiliki C-organik > 12 % + %liat x 0,1 jika kandungan liatnya 0-60%
     - memeiliki C-organik 12 % jika tdk mengandung liat
     jika tidak jenuh air:
     C- organik minimal 20 %
2. struktur amorf: mampu menahan air dalam jumlah besar
3. penahan air yang tinggi -- kadar lengas kritis
4. sifat sarang --- mudah meloloskan air
5. KPK tinggi (80-170 me%) --- kecenderungan menarik garam terlarut tinggi -- DHL tinggi - pemberian
    pupuk kurang efektif
6. BV tanah kecil (<0 p="p" pada:="pada:" tergantung="tergantung">    - tingkat kematangan
    - campuran bahan mineralnya
    - kadar lengas
    - waktu pengambilan sampel

Pembagian lahan gambut, menurut kedalaman dan (ketepatan) usaha pemanfaatannya
- lahan gambut dangkal: 50-100 cm   => sawah
- lahan gambut sedang : 100-200 cm => pangan, hortikultura, perkebunan
- lahan gambut dalam : 200-300 cm   => perkebunan
- lahan gambut  : > 300 cm

Fungsi Gambut:
- lahan pertanian
- bahan pembenah tanah mineral (abu gambut untuk tanah masam mengurangi kelarutan Al)
- gambut berkualitas baik saat ditambahkan sedikit kapur (meningkatkan kesuburan tanah)
- media tanam tanaman penghijauan
- industri (fermentasi) menghasilkan amonia dan etanol dll
- ekstak gambut untuk bahan pembersih limbah dengan logam berat