Saya teringat pada suasana RAKER tahun lalu
kala itu Pembicara super kami memberi instruksi untuk menutup mata dan serta merta bertanya
"dimana utara kalian?"
hems... pertanyaan yang mengandung makna tersirat pikir saya
seketika saya ingin sekali mengacungkan tangan ke atas untuk memberikan arah utara saya yang maksudnya adalah "Ridha Allah SWT" sebagai tujuan saya
namun saya berfikir keberadaan saya disini, dalam komunitas ini
tak seharusnya membesarkan ego diri berfikir filosofis atau puitis tentang arah "utara" ini
maka kala itu dengan mantab berbekal arah mata angin dan posisi duduk saya yang menghadap kiblat, maka saya menunjuk sisi kanan saya sebagai utara.
saya berharap tangan kami semua, komunitas super ini akan menunjuk arah yang sama
^_^
insyaAllah arah utara di dunia ini hanya satu kan?
lagi pula setelah ditempa bersama dalam agenda-agenda bersama
dan pembelajaran dari karakter-karakter yang super
saya fikir saat itu bukanlah waktunya untuk memaksakan orang lain untuk mengetahui filosofi "utara" saya
dan saya yakin rekan-rekan super saya tentu saja puny filosofi tersendiri dan itu bakal runyam jika semua berfikir seperti saya pada awalnya
bayangkan saja... jika saat mendaki gunung sang Pemimpin bertanya "dimana utara?"
dan semua anggota menjawab tanpa mau mencari tanda
apakah matahari sedang condong ke barat atau menggunakan alat bantu arah yang bahasa kerennya disebutkan orang sebagai kompas :0
atau menjawab sebagai manusia yang terlahir sebagai perempuan,,, dan perasaan yang tajam dianya dengan yakinnya menunjuk keatas :D
lha bakal runyam...
yah untung saja sang Pembicara memberikan cukup waktu untuk diri saya menyelesaikan monolog diatas didalam hati.
daaan eng ing eng...
saat sang Pembicara kami mempersilahkan kami untuk membuka mata...
bak dora yang tengah kegirangan menemukan harta karun...
olala.. ternyata kompas kami meleset jauh sekali dari harapan...
dan dalam ketersipuan yang kami kulum masing-masing...
suara-suara lain bertanya...
mana timur... mana barat.. :D
oalah... sebenarnya telunjuk mereka dan saya sama
maksud hati mengarah ke utara
tapi apa daya kompas tak ada...
maka saat kami menemukan kompas seketika tak kami siakan untuk menjadikannya buah tangan OTFA :P
jaya rekan-rekan hebat...
apapun kita saat ini
kesempatn bersama kalian memberikan peluang diri untuk jauh lebih baik kedepannya
bismillah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
diharapkan masukannya, agar lebih baik lagi ^_^,,