PEMANENAN KELAPA SAWIT
I. DESKRIPSI
Bahan
ajar ini akan membahas tentang berbagai kegiatan yang dilakukan dalam proses
pemanenan buah kelapa sawit. Kegiatan pemanenan merupakan kegiatan pokok yang
merupakan tujuan budidaya tanaman kelapa sawit yang ditunjang dari
kegiatan-kegiatan sebelumnya. Beberapa kegiatan dalam pemanenan akan dijelaskan
dalam bahan ajar ini sebagai penunjang jalannya kegiatan pemanenan yang diawali
dari identifikasi waktu pelaksanaan panen hingga pengangkutan tandan buah sebagai
hasil panen ke pabrik kelapa sawit.
II. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa
dapat menjelaskan kegitan-kegiatan terkait pemanenan tanaman kelapa sawit.(C3)
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa
dapat menjelaskan tujuan mempelajari perkembangan buah kelapa sawit,
perhitungan taksasi panen kelapa sawit, kriteria matang panen buah kelapa
sawit, berbagai kegiatan yang dilakukan saat panen dan kegiatan dalam
penjaminan mutu panen dengan baik dan benar setelah membaca bahan ajar ini.
IV.INDIKATOR
1.
Menjelaskan organisasi persiapan panen
2.
Menjelaskan tentang kriteria matang panen
3.
menjelaskan rotasi panen
4.
menjelaskan taksasi produksi
5.
menjelaskan pelaksanaan panen kelapa sawit
6.
menjelaskan pengawasan panen kelapa sawit
V.
URAIAN
MATERI
Panen buah kelapa
sawit adalah kegiatan pemotongan tandan buah dari pohon hingga pengangkutan ke
pabrik. Secara umum pengelolaan panen adalah bagaimana menentukan panen yang
tepat untuk mendapatkan kadar minyak yang tinggi dengan kadar ALB (asam lemak
bebas) yang rendah. Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan
masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Tandan buah dapat dipanen jika tanaman
telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, yang dilapangan diperkirakan
dalam 5
pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Penentuan waktu panen yang
tepat diidentifikasi dengan penentuan kriteria matang panen yang dapat
diketahui dengan mengetahui perkembangan buah kelapa sawit.
1. Organisasi panen
Organisasi
panen meliputi pengaturan regu panen, persiapan peralatan panen dan hanca
panen.
-
Regu panen terdiri dari 1 orang mandor panen,
1 orang pengumpul hasil, 15-20 orang pemanen. Setiap pemanen bersama dengan
memungut brondolan yang bertugas memungut brondolan dan mengangkut buah ke TPH.
-
Peralatan panen meliputi: Chisel, Pikulan dan
bakul
-
Hanca panen tergantung pada kemampuan pemanen
dan kerapatan pohon. Umumnya kemampuan
tiap pemanen adalah 2-2,5 Ha dengan kerapatan pohon 130 phn/ha
2. Kriteria matang panen
Kriteria
matang panen diidentifikasikan dengan pengetahuan dasar tentang perkembangan
buah kelapa sawit. Perkembangan buah kelapa sawit dimulai dari terjadinya
penyerbukan buah kelapa sawit hingga masak
panen yang membutuhkan waktu 5,5 bulan. Masa resertif bunga betina
kelapa sawit terjadi selama 3-4 hari setelah bunga mekar, sedangkan pada bunga
jantan akan menghasilkan pollen 2-3 hari setelah seludang membuka, pada kondisi
tersebut viabilitas pollen optimal, kondisi ini biasanya ditandai dengan aroma
yang harum. Tahapan perkembangan buah kelapa sawit sebagai berikut:
a.
A N T H E S I S
Anthesis berumur 10 hari setelah seludang terbuka, daging
buah belum ada, cangkang belum ada, inti belum ada, embrio belum terbentuk.
b.
P
U T I K
c.
C E N
G K I R
Cengkir berumur 2 bulan setelah seludang terbuka; keadaan
tandan muda; daging buah putih kehijauan; cangkang putih agak keras; inti
seperti agaragar; embrio belum terlihat
d.
D E G A N
Degan berumur 3 bulan setelah seludang terbuka; keadaan
tandan sebagai tandan muda; daging buah kuning kehijauan; cangkang coklat muda
keras; inti mulai mengeras; embrio berupa titik putih
e.
FRAKSI 00
f.
FRAKSI 0
Faksi – 0 berumur 5 bulan setelah seludang terbuka;
keadaan tandan berupa tandan masak; daging buah berwarna merah kekuningan; Cangkang berwarna coklat
tua keras, inti putih keras; embrio
normal 3,5 mm
kriteria matang panen kelapa sawit ditentukan dengan melihat perubahan warna dan buah yang membrondol dari tandan. Ciri tandan matang panen dari perubahan warna adalah telah berubahnya warna buah dari warna kehitaman/ungu menjadi orange. Matang panen dari ciri brondolan sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh (brondolan) dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih. Disamping itu ada kriteria lain tandan buah yang dapat dipanen apabila tanaman berumur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan yang jatuh kurang lebih 10 butir, jika tanaman berumur lebih dari 10 tahun, jumlah brondolan yang jatuh sekitar 15-20 butir.
Tabel 1. Fraksi matang panen pada tanaman
kelapa sawit
Fraksi
Panen
|
Kriteria
matang panen
|
Derajat
kematangan
|
00
|
Tidak
ada buah membrondol, warna buah hitam pekat
|
Sangat mentah
|
0
|
1
– 12,5 % buah luar membrondol, warna buah hitam kemerahan
|
Mentah
|
1
|
12,5
– 25 % buah luar membrondol, warna buah kemerahan
|
Kurang matang
|
2
|
25
– 50 % buah luar membrondol, warna buah merah mengkilat
|
Matang
|
3
|
50
– 75 % buah luar membrondol, warna buah orange
|
Matang
|
4
|
75
– 100 % buah luar membrondol, Warna buah dominan orange
|
Lewat matang
|
5
|
Buah
bagian dalam ikut membrondol
|
Lewat matang
|
Sumber :Riniarti dan
Utoyo (2012)
3. Rotasi panen
Rotasi
adalah: waktu yg di perlukan antara panen terakhir dan panen berikutnya pada
tempat yg sama. Rotasi panen berhubungan dengan kerapatan
panen atau jumlah pohon yang dapat dipanen dalam luasan tertentu. Rotasi panen kelapa
sawit pada umumnya adalah 5/7yang artinya 5 hari panen dengan rotasi 7 hari. Rotasi
yang terlalu tinggi akan menyebabkan buah kelewat matang dan menyebabkan minyak
memiliki kadar ALB yang tinggi. Rotasi yang terlalu sering akan menyebabkan
kurang efisiennya kegiatan panen karena buah belum masak.
4. Taksasi Produksi
Taksasi produksi adalah suatu perkiraan produksi hasil
tanaman yang dibudidayakan. Taksasi produksi pada kelapa sawit dilakukan untuk
memperkirakan produksi 6 bulan, 3 bulan dan 1 bulan yang akan datang atau 1
hari sebelum panen.
Fungsi taksasi panen adalah untuk memprediksi angka
kerapatan panen, menentukan dan mengatur kebutuhan tenaga kerja, penyediaan
sarana transportasi atau angkutan panen.
Taksasi panen dilakukan pada tanaman dengan umur yang
seragam. Dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan juni dan desember.
Penghitungan diambil secara sample sebanyak 5 % dari populasi tanaman.
Perhitungan taksasi panen kelapa sawit:
A. jumlah
tandan buah rata-rata tiap tanaman sampel (B)
Jumlah
total tandan buah masing-masing umur buah
Jumlah
tanaman sampel
B. jumlah
tandan buah tiap Ha
A x
Populasi tanaman tiap Ha
C. produksi
TBS tiap Ha (C)
B x
bobot TBS
5. Pelaksanaan panen
Standar
panen. Standar panen kelapa sawit meliputi penetapan tandan
buah dapat dipanen terkait penanganan setelah panennya. Pertimbangan jauhnya
jarak pabrik dan terbatasnya kapasitas penampungan pabrik dapat menjadi
pertimbangan sistem panen yang dipakai. Contoh standar panen yang digunakan
seperti ketentuan dibawah ini:
1. Tandan buah matang
harus mempuyai sedikitnya 1 brondolan di piringan sebgai tanda buah tersebt
siap di panen
2. Pelepah yg di tunas di
potong dan di susun rapi pd gawangan
3. Rotasi panen di
pertahankan pada interval 7-10 hari
4. TBS di brondolan di
susun rapi di tph (tempat pemungutan hasil) untk pengangkutn ke pabrik
5. Tangkai buah di potong
dan seluruh kotoran tandan (tbs) di bersihkan sblm pengangkutan
6. Tingkat ekstasi minyak
>22% dan kandungan ABL <2 span=""> 2>
Cara panen. Dalam proses panen
dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan
1. memotong tandan
dipotong sedekat mungkin dengan pangkalnya, maksimal 2 cm
2. menganbil/mendodos buah yang telah siap untuk dipanen
3. mengutip brondolan hasil dari rontokan panen
4. mengangkut hasil panen ke TPH (tempat pengumpulan hasil)
Pengangkutan hasil. pengangkutan meliputi pengumpulan brondolan dan tandan buah segar dari pokok tanaman sawit ke TPH dan pengangkutan ke pabrik. TBS secepat mungkin di bawah ke pabrik untuk tujuan penjaminan mutu
Pemeriksaan. meliputi kegiatan pemeriksaan panen buah yang bertujuan agar mutu ancak dan buah dapat dijaga pemeriksaan yang dilakukan dilapangan meliputi buah matang yang dipanen, brondolan tidak dikutip, tandan matang tidak diangkut ke TPH, pelepah sengkleh dan rumpuk, brondolan hitam-hitam dan busuk dan kondisi pokok. pemeriksaan di TPH meliputi jumlah buah yang dipanen, buah mentah, buah kurang matang, buah matang, buah busuk, atau buah lewat matang dan panjangnya gagang.
1. memotong tandan
dipotong sedekat mungkin dengan pangkalnya, maksimal 2 cm
2. menganbil/mendodos buah yang telah siap untuk dipanen
3. mengutip brondolan hasil dari rontokan panen
4. mengangkut hasil panen ke TPH (tempat pengumpulan hasil)
Pengangkutan hasil. pengangkutan meliputi pengumpulan brondolan dan tandan buah segar dari pokok tanaman sawit ke TPH dan pengangkutan ke pabrik. TBS secepat mungkin di bawah ke pabrik untuk tujuan penjaminan mutu
Pemeriksaan. meliputi kegiatan pemeriksaan panen buah yang bertujuan agar mutu ancak dan buah dapat dijaga pemeriksaan yang dilakukan dilapangan meliputi buah matang yang dipanen, brondolan tidak dikutip, tandan matang tidak diangkut ke TPH, pelepah sengkleh dan rumpuk, brondolan hitam-hitam dan busuk dan kondisi pokok. pemeriksaan di TPH meliputi jumlah buah yang dipanen, buah mentah, buah kurang matang, buah matang, buah busuk, atau buah lewat matang dan panjangnya gagang.
VI.
RANGKUMAN
MATERI
Pemanenan dalam
budidaya tanaman kelapa sawit meliputi berbagai kegiatan yang diawali dengan
prediksi waktu pelaksanaan panen dengan mengidentifikasi kematangan buah yang
dapat diketahui dari pengkriteriaan buah kelapa sawit dengan bekal pengetahuan perkembangan
buah kelapa sawit. Dalam pelaksanaan panen pemenuhan sarana panen ditaksir
dengan taksasi panen dari perhitungan tersebut kita dapat menentukan berapa
banyak pemanen, alat yang dibutuhkan dan sarana transportasi yang diperlukan.
Pelaksanaan panen memungkinkan untuk mengetahui bagaimana panen dilakukan, dari
pemotongan tandan hingga pengumpulan brondolan. Sedangkan untuk kegiatan
pemeriksaan merupakan point kegiatan yang dilakukan untuk penjaminan mutu panen
yang dilakukan di area ancak atau lapangan dan di TPH.
VII. LAMPIRAN
https://docs.google.com/file/d/0B_SFKhk_PfJlY1kyVWxsbU1ySHc/edit?usp=sharing
VII. LAMPIRAN
https://docs.google.com/file/d/0B_SFKhk_PfJlY1kyVWxsbU1ySHc/edit?usp=sharing
VIII. EVALUASI
A.
Tugas
1. Pada keadaan yang seperti apa tanaman kelapa sawit harus dilakukan kastrasi ?
2. data perkebangan buah kelapa sawit
1. Pada keadaan yang seperti apa tanaman kelapa sawit harus dilakukan kastrasi ?
2. data perkebangan buah kelapa sawit
hitung taksasi panen data diatas dari 0 bulan hingga 5 bulan kedepan jika jarak tanam sawit 9 m x 9 m x 9 m, dengan berat tandan segar berkisar 5 kg.
B.
Tes Formatif
1. Sebutkan
hal apa saja yang harus diketahui dalam kegiatan taksasi panen kelapa sawit !
2.
Jelaskan tujuan pemeriksaan
yang dilakukan dalam pemanenan buah kelapa sawit baik yang dilakukan di
lapangan dan di TPH ! Sebutkan poin-pon pemeriksaannya !
DAFTAR
PUSTAKA
Kiswanto, Purwanta,
Jamhari Hadi Purwanta dan bambang Wijayanto. (2008). Teknologi Budidaya Kelapa
Sawit. Lampung: Balai Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. http://lampung.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/publikasi/sawit.pdf
diakses tanggal 2 mei 2013
M Ragis, Rio dan
Hariyadi. (2008). Manajemen Panen Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Gunung Kemasan Estate, Pt. Bersama
Sejahtera Sakti, Minamas Plantation,Pulau Laut,
Kalimantan Selatan (Online) http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/35922/Makalah%20Seminar%20Departemen%20Agronomi%20dan%20Hortikultura%20Rio.pdf?sequence=1.
Diakses tanggal 2 mei 2013
Riniarti, Dewi dan
Bambang Utoyo. (2012). Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. Malang: Wineka Media.
Wahyudi, Roni.
(2013). Panen dan Proses Panen Kelapa Sawit. (Online)
http://mentari-dunia.blogspot.com/2013/02/panen-dan-proses-panen-kelapa-sawit.html
diakses tanggal 2 mei 2013
1http://pjjvedca.depdiknas.go.id/tanaman_kebun/modul/manajemenpanensawitsubbag1.pdf
diakses tanggal 29 April 2013